Halaman

Sabtu, 19 Mei 2012

Ketika aku berpikir negatif pada seseorang. Tanpa sadar, aku telah menghakimi orang itu.
>> Lebih mudah mana... Berusaha menyingkirkan semua kerikil tajam di setiap jalanan, atau memakai sepatu agar kaki kita tidak terluka
>> Lebih mungkin mana... Berusaha mensterilkan semua tempat agar tak ada kuman atau memperkuat daya tahan tubuh kita sendiri
>> Lebih mudah mana.... Berusaha mencegah setiap mulut agar tak bicara sembarangan atau menjaga hati kita sendiri agar tak mudah tersinggung
>> Lebih penting mana... Berusaha menguasai orang lain atau belajar menguasai diri sendiri.
*// Yang penting bukan bagaimana orang harus baik pada kita, melainkan bagaimana kita berusaha baik pada semua orang.
*// Bukan orang lain yang membuat kita bahagia, tapi sikap kitalah yang menentukan, aku bahagia atau tidak.
>> Setiap waktu yang telah kita habiskan dalam hidup ini, tidak akan terulang kembali. Namun ada satu hal yang masih tetap bisa kita lakukan, yaitu BELAJAR dari masa lalu untuk hari esok yg lebih baik. Hidup adalah proses, Hidup adalah belajar. (Saat JATUH, berdiri lagi. Saat KALAH, mencoba lagi. Saat GAGAL, bangkit lagi).

~Tim HUMJAR FOKUS Diploma IPB~

Selasa, 15 Mei 2012

Menjelang Maut Nabi Muhammad SAW

'Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.

Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"."Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. " Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya."Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku"

Ketika Sholat Sunah Fajar Lebih Mahal daripada Dunia & Isinya

Seorang pengusaha nan shalih bernama Kajiman –bukan nama asli-, malam itu sedang menginap di sebuah hotel berbintang lima di kawasan Simpang Lima Semarang. Usai melakukan qiyamul-lail ia bergegas ke luar hotel untuk mencari masjid terdekat dan shalat Shubuh berjamaah di sana. Waktu di jam tangan Kajiman menunjukkan bahwa waktu adzan Shubuh kira-kira setengah jam ke depan.

Begitu keluar dari lobby hotel, Kajiman pun memanggil seorang tukang becak yang sedang mangkal lalu ia naik ke atas becak.

"Mau diantar kemana, Pak?" tanya tukang becak bernama Ibnu. Begitu ditanya, Kajiman menjawab, "Antar saya keliling kota Semarang saja, Pak!" Ia menjawab sedemikian karena ia tahu bahwa waktu Shubuh masih jauh tersisa.

Maka Ibnu sang tukang becak mengantarkan Kajiman berkeliling Simpang Lima sebagai pusat kota Semarang.

Kira-kira belasan menit sudah Ibnu mengayuhkan pedal becak mengantarkan Kajiman yang hendak melihat panorama kota Semarang saat pagi menjelang. Beberapa jalan sudah mereka susuri berdua. Lalu sayup-sayup terdengar suara tarhim dari sebuah corong menara masjid di sana.

"Ya Arhamar Rahimiin, Irhamnaa.... Ya Arhamar Rahimiin, Irhamnaa....!"
Suara tarhim itu mengisyaratkan kepada warga kota Semarang bahwa waktu shubuh sebentar lagi akan menjelang.

Sejurus itu Ibnu berkata santun kepada penumpangnya, "Mohon maaf ya pak, boleh tidak bapak saya pindahkan ke becak lain??" Kajiman membalas, "Memangnya bapak mau kemana?" "Mohon maaf pak, saya mau pergi ke masjid!" jawab Ibnu.

Terus terang Kajiman kagum atas jawaban Ibnu sang tukang becak, namun ia ingin mencari alasan mengapa Ibnu sedemikian hebat kemauannya hingga ingin pergi ke masjid. "Kenapa harus pergi ke masjid pak Ibnu?" tanya Kajiman. Ibnu dengan polos menjawab, "Saya sudah lama bertekad untuk mengumandangkan adzan di masjid agar orang-orang bangun dan melaksanakan shalat Shubuh. Sayang khan Pak kalau kita tidak shalat Shubuh" jelas Ibnu singkat.

Jawaban ini semakin membuat Kajiman bertambah kagum atas ketaatan Ibnu. Namun Kajiman belum puas sehingga ia melontarkan pertanyaan yang menggoyah keimanan Ibnu. "Pak, bagaimana kalau pak Ibnu tidak usah ke masjid tapi pak Ibnu temani saya keliling kota dan saya akan membayar Rp 500 ribu sebagai imbalannya!"

Dengan santun Ibnu membalas tawaran itu, "Mohon maaf pak, bukannya menolak.... namun guru saya pernah mengajarkan bahwa shalat sunnah Fajar itu lebih mahal daripada dunia beserta isinya!"

Deggg....! dinding hati Kajiman bergemuruh mendapati jawaban hebat dari seorang pengayuh becak seperti Ibnu. Ia begitu takjub atas ketaatan Ibnu kepada Tuhannya. Amat jarang menurut Kajiman manusia sekarang yang memiliki prinsip hidup seperti Ibnu.
Bahkan Kajiman pun memberikan tawaran dua kali lipat dari semula, tetap saja Ibnu menolaknya. Kekaguman pun membawa Kajiman menyadari bahwa ada pelajaran besar yang sedang ia dapati dari seorang guru kehidupan bernama Ibnu pagi itu.

"Dua rakaat Fajar (qabliyah Shubuh) lebih baik daripada dunia beserta isinya." (Muhammad Saw)

Ibnu dan Kajiman pun tiba di salah satu masjid, rumah Allah. Lampu-lampu masjid belum menyala. Mereka berdualah orang-orang pertama yang membuka gerbang dan pintu masjid. Ibnu menyalakan lampu-lampu dan ia pun mengumandangkan adzan saat waktu Shubuh tiba.
Dalam alunan suara merdu Ibnu mengumandangkan adzan, hati Kajiman semakin hebat berguncang. Dia berkata kepada Tuhannya, "Ya Allah, betapa ummat dan bangsa ini amat membutuhkan manusia-manusia hebat seperti Ibnu... Rezekikan kepada kami para pemimpin bangsa dan hamba-hamba yang senantiasa kuat beriman dan selalu merasa takut kepada-Mu.... sehingga tiada lagi yang kami cari untuk hidup di dunia ini selain keridhaan dan surga-Mu."

Shalat Shubuh pun didirikan di masjid tersebut, termasuk dalam shaf barisan hamba Allah pagi itu adalah Kajiman dan Ibnu.

Kajiman begitu mensyukuri pelajaran berharga yang Allah berikan untuknya di pagi itu. Usai shalat, Kajiman masih melanjutkan ibadahnya dengan dzikir dan bermunajat kepada Tuhannya Yang Maha Pemurah. Namun lagi-lagi terbayang di benaknya sosok hebat Ibnu sang Tukang Becak. Entah mengapa dirasakan oleh Kajiman bahwa Allah menginginkan dirinya membantu Ibnu untuk hadir ke Baitullah berhaji di tahun ini. Doa di pagi itu sungguh membuat Kajiman terasa amat dekat dengan Tuhannya. Hingga badannya berguncang dan air mata pun mengalir deras di pipinya. Tak kuasa ia membendung gelombang arus rahmat dari Tuhannya.

Usai puas berdoa, Kajiman pun menurunkan kedua tangannya yang tadi terangkat. Terdengar oleh telinganya sapaan lembut pak Ibnu yang berkata, "Mari pak kita teruskan perjalanan keliling kota Semarang....!"

Kajiman lalu menoleh ke arah sumber suara. Ia berdiri dan menghampiri tubuh Ibnu. Ia gamit tangan Ibnu untuk berjabat lalu memeluk tubuhnya dengan erat. Sementara Ibnu belum mengerti apa maksud perbuatan yang dilakukan Kajiman.

Dalam pelukan itu Kajiman membisikkan kalimat ke telinga Ibnu, "Mohon pak Ibnu tidak menolak tawaran saya kali ini. Dalam doa munajat kepada Allah tadi saya sudah bernazar untuk memberangkatkan pak Ibnu berhaji tahun ini ke Baitullah...., Mohon bapak jangan menolak tawaran saya ini. Mohon jangan ditolak!!!"

Subhanallah.... bagai kilat dan guntur yang menyambar menggoncang bumi. Betapa hati Ibnu teramat kaget mendengar penuturan Kajiman yang baru saja dikenalnya. Kini Ibnu pun mengeratkan pelukan ke tubuh Kajiman dan ia berkata, "Subhanallah walhamdulillah.... terima kasih ya Allah.... terima kasih pak Kajiman.....!"

Untuk kali ini, Ibnu tiada menolak tawaran Kajiman!

Labbaikallahumma Labbaik..... Labbaika Laa Syarika Laka Labbaik
Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah... Aku penuhi panggilan-Mu

Haji adalah memenuhi panggilan Allah Swt sekali seumur hidup. Bagaimana mungkin seorang manusia memenuhi panggilan Allah yang agung ini, bila dalam sehari Allah Swt memanggilnya hingga lima kali, namun ia tiada mengindahkan.
Ibnu sungguh pantas mendapat hadiah penghargaan dari Allah Swt.

Ucapan terima kasih khusus untuk ayahanda Kajiman atas kisah yang luar biasa ini! Wallahu 'alam (jamaahmasjid.blogspot.com)

analogi ttg tuhan

Message: Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur
untuk memotong rambut
dan merapikan brewoknya.
Si tukang cukur mulai memotong rambut
konsumennya
dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai
menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai
variasi topik pembicaraan,
dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang
Tuhan. Si tukang cukur
bilang," Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si
konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di
jalanan.... untuk
menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan
kepadaku, jika Tuhan itu
ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak
terlantar??
Jika Tuhan ada,
tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya
tidak
dapat membayangkan
Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini
semua terjadi."

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi
tidak merespon karena
dia tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan
si
konsumen pergi
meninggalkan tempat si tukang cukur. Beberapa
saat
setelah dia
meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di
jalan dengan rambut
yang panjang, berombak kasar
mlungker-mlungker-istilah jawa-nya",
kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu
terlihat kotor dan
tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan
berkata," Kamu tahu,
sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa
bilang begitu ??"."Saya
disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya
mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen. "Tukang cukur itu tidak
ada, sebab jika
ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang
yang kotor dan
brewokan seperti orang yang di luar sana", si
konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah
si tukang cukur. "
Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka
sendiri, kenapa mereka
tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur
membela diri.
"Cocok!"-kata si konsumen menyetujui."Itulah point
utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !,
Tapi apa
yang terjadi...
orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA,
dan TIDAK
MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa
kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!!

sumber : www.myquran.org

Doa Untuk Ibuku Tercinta

Ya Allah, rendahkanlah suaraku bagi mereka,
perindahlah ucapanku di depan mereka,
lunakkanlah watakku terhadap meraka dan
lembutkanlah hatiku untuk mereka.
Ya Allah,berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya
atas didikan mereka padaku dan pahala yang besar
atas kesayangan yang mereka limpahkan padaku,
peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku.
Ya Allah, apa saja gangguan yang telah merasa rasakan,
atau kesusahan yang mereka derita karena aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
jadikanlah itu semua penyebab rontoknya dosa-dosa mereka,
meningginya kedudukan mereka dan bertambahnya pahala
kebaikan mereka dengan perkenan-Mu, Ya Allah
sebab hanya engkaulah yang berhak membalas
kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.
Ya Allah, bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
izinkanlah mereka memberi syafa’at untukku.
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku,
maka izinkanlah aku memberi syafa’at untuk mereka,
sehingga kami semua berkumpul bersama dengan santunan-Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu,
ampunan-Mu serta rahmat-Mu.

“ilmu alam"

Pelajaran dari Momentum
Mengapa sebuah peluru yang begitu kecil bisa “membunuh” atau menghancurkan sesuatu yang lebih besar?

Peluru mungkin bermassa kecil (m), namun ia ditembakkan dengan kecepatan (v) sangat besar, sehingga menghasilkan momentum yang sangat besar (p). Berdasarkan rumus Fisika:

p = m.v

Makanya, jika kita “merasa” perusahaan kita masih berukuran “kecil” (massa-nya kecil), maka, tiada jalan lain, selain “velocity” (kecepatan) kerja kita yang harus diingatkan. Bahkan ada sebuah buku yang sampai bilang “bukan yang besar memakan yang kecil, tetapi yang cepat memakan yang lambat”. Maka mulai hari ini dan semua hari sesudahnya, tingkatkan kecepatan kerja kita. Dan jangan ada satu bagian pun yang menjadi bagian pelambat kerja kita. Sebab jika secara kapital dan SDM kita tidak “sebesar” perusahaan besar yang sudah mapan, Kita masih memiliki “sesuatu” yaitu, kecepatan kerja kita.

Secara teori, Mobil Camry yang “ber cc” diatas 2000 cc, pasti bisa mengungguli motor revo 110cc dalam kecepatannya. Tetapi, itu hanya terjadi di jalan kosong dan bebas hambatan. Coba saja di Jakarta, saya yakin justru motor itu pemenangnya. Dan dalam kehidupan nyata, jalan tol itu jumlahnya lebih sedikit jalan arteri. Dan kalau dipersempit lagi, jalan tol saja sudah banyak yang “berhambatan” alias macet. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa jangan pernah minder dengan “ukuran” perusahaan kita yang masih kecil. Ambillah keuntungan dari ukuran kecil tersebut, bahwa kita lebih luwes bergerak menembus sekat-sekat yang sulit ditembus oleh yang “besar”

Oleh karena itu mari bergerak lebih cepat, bekerja lebih keras dan terarah. Ingat, bahwa rumus di atas menggunakan komponen v (velocity), bukan speed. velocity adalah besaran vektor, yang artinya mempunyai arah. Jadi tidak sekedar besar atau cepat, tapi arahnya “jelas”. Sebuah perusahaan harus mempunyai tujuan yang benar-benar jelas. Sebab hal itu juga yang akan menjadi parameter keberhasilan mereka.

Pelajaran dari Massa Jenis

  Jika ada orang iseng nanya : kalau kamu mau kaki kamu dijatuhin sebuah benda, mau dijatuhin kapas 1 kg atau gembok 1 kg?

Kalau orang waras pasti bilang, yah jelaslah kapas…! Mengapa?

Massa Jenis adalah Pembagian Massa (m) terhadap Volume (V).

Massa jenis = m/V

Maka itu, jika ingin massa jenis anda besar,tingkatkan massa dan kurangi volume. Artinya kalau dianalogikan sebuah perusahaan. Tingkatkan kapasitas diri semua kru yang ada di dalam perusahaan, dan kurangi gap-gap antar person. Hancurkan semua penghalang-penghalang pribadi yang ada. Hadirkan rasa saling memberi dan hindarkan rasa saling menuntut. Saling bekerja sama bahu membahu untuk menghasilkan kekuatan yang sangat besar. Di dunia ini tidak ada orang yang bisa maju dengan menciptakan banyak musuh. Seperti kata Khairul Tanjung: “1 musuh bagi saya sudah terlalu banyak, sedangkan 1000 teman masih terasa kurang”.

Jika hubungan tim kita sangat dekat, sedekat pertemanan, persahabatan dan persaudaraan, maka insya Allah kekuatan kita akan semakin besar, dan besar dan besar lagi… Hubungan yang dekat antar kru menyebabkan “volume” kita kecil, sehingga massa jenis menjadi lebih besar. Dan jika perusahaan kita bisa seperti itu, maka insya Allah perusahaan kita lebih “berisi”. Perusahaan yang lebih solid di internalnya, akan lebih mudah memenangkan persaingan daripada yang tidak solid.

Pelajaran dari Zat Padat, Zat Cair dan Gas (serta Kristal)

Kenapa jika anda dipukul pakai balok kayu lebih “sakit” daripada dipukul dengan air atau angin dengan kecepatan yang sama?

Penjelasan sederhana ada pada kerapatan molekul-molekul pendukungnya. Zat padat dikenal sangat rapi, teratur dan saling terikat dengan kuat. Selain itu jarak antar molekulnya cenderung lebih dekat. Maka itu ia disebut “solid”. Air, molekulnya lebih renggang dan lebih “kurang teratur” daripada balok kayu tadi. Namun ia masih lebih kuat dari pada gas. Gas menempati urutan terendah dalam hal keteraturan, kekuatan ikatannya serta kedekatan antar molekulnya.

Maka dari itu, kalau kita ingin menjadi sebuah perusahaan yang kuat dan solid, tirulah zat padat. Kita “harus mau” diikat oleh perusahaan, oleh aturan, norma, corporate culture dan tentunya visi & misi perusahaan itu. Antar sesama komponen perusahaan harus mengutamakan kepentingan perusahaan dibandingkan kepentingan pribadi. Dan yang namanya “terikat” biasanya tidak enak sebab seakan kita tidak bebas. Tetapi biasanya sebuah kelompok yang terikat dengan ikatan yang kuat, kelompok itulah yang bisa menghasilkan perubahan besar dalam kehidupan. Dan kemajuan perusahaan kita tak mungkin dihasilkan dari struktur perusahaan yang renggang. Dan hubungan antar individu yang renggang. Tak mungkin sebuah perusahaan bisa besar, jika secara sistem dan personnya cenderung individual. Jika pun sekarang ia besar, maka saat kehancurannya akan segera tiba, jika tak segera diperbaiki.

Zat padat yang strukturnya terkokoh adalah kristal. Makanya tak sembarang alat bisa membelah kristal. Tetapi memang konsekuensinya, keteraturan dan kekuatan ikatan mereka sangat hebat dan sangat kuat. Dan kalau perusahaan kita bisa menciptakan struktur hubungan seperti itu, insya Allah perusahaan yang tadinya kecil bisa membuat perubahan besar dan tentunya akan menjadi besar, insya Allah…

Dalam visi kita, sebaiknya kita tidak sedang membangun perusahaan untuk 1 atau 2 hari, 1 atau 2 bulan atau bahkan 1 atau 2 tahun. Alangkah baiknya jika kita memiliki visi membangun perusahaan untuk 1 atau 2 generasi bahkan lebih. Maka dari itu kekuatan ikatan kita harus demikian kuatnya. Sebab itulah juga yang dimiliki perusahaan-perusahaan ekstra besar yang masih bisa bertahan hingga 3, 4 bahkan lebih dari 5 generasi setelah pendiri-pendirinya…

Semoga aja nggak tambah pusing dengan perumapaan-perumpaan di atas. Buat fisikawan, semua hal dalam kehidupan ada rumus besarnya. Dan karena fisika “ilmu alam”, maka insya Allah rumusan2 fisika itu, bisa kita pakai sebagai pelajaran dalam kehidupan yang lain.

oleh: Hendro Tri Rachmadi
Account Manager “Simple Studio”

=== PESTA SETAN ===

Imam Ghazali mengajak kita untuk mengenali sejumlah keadaan yang membuat setan “berpesta pora”, karena keberhasilannya menggoda manusia.

Pertama, terjadinya perceraian rumah tangga. Iblis sebagai pimpinan para setan selalu memuji semua keberhasilan dan jerih payah anak buahnya, tetapi iblis jauh lebih senang dan berupaya akan membanggakan kelompok setan yang berhasil menceraikan suami istri. (QS al-Baqarah [2]: 102).

Kedua, durhaka kepada orang tua. Kelompok-kelompok setan akan selalu berupaya agar manusia tidak hormat kepada orang tuanya, bahkan berharap supaya manusia tidak mau peduli dan tidak mau memperhatikan keadaan kedua orang tuanya. Jika kemudian mendapati manusia benar-benar sudah pada titik menyakiti dan durhaka kepada orang tuanya maka bisa dipastikan setan benar-benar sedang mengibarkan panji kemenangannya. Mereka la’natullah ‘alaihim akan saling mengucap selamat dengan riang.

Ketiga, perkelahian sampai membunuh atau terbunuh. “Pembunuh dan yang dibunuh sama-sama di neraka.” (HR Mutafaq alaihi). Jika seorang hamba yang beriman mudah dan pada akhirnya terjerembab dalam kawah panas api neraka maka saat-saat itu terkirimlah hidangan pesta bagi kelompok setan. Hal yang tentu saja penting buat kita adalah jangan mau kita diajak berkelahi apalagi sampai membunuh.

Keempat, pecandu khamar dan yang sejenis seperti halnya juga narkoba. (QS 5:90). Orang yang banyak mengonsumsi khamar dan narkoba, berarti sedang dalam keadaan superlalai kepada Allah. Dan, tepatlah jika disebut bahwa orang yang mencandu khamar sedang diajak dalam sebuah pesta setan yang langsung diaransemeni iblis.

Kelima, tenggelam dalam dosa zina dan merasa nyaman dengan aktivitas faahisyah ini (QS al-Isra' [17]: 32). Orang yang berzina takluk dengan hawa nafsu. Filter keimanannya jebol dan tidak bisa mengontrol. Karena itulah setan sangat mudah masuk dan berpesta.

Keenam, ketagihan duit haram, seperti menipu, mencuri, merampok, mengorupsi, dan bermain riba. Berikutnya, "Attakabburru bil hasadi wal intiqoomi," angkuh dan sangat sombong bahkan dibarengi dengan sifat dengki, pemarah, dan dendam (QS 31:18). Ilustrasinya sangat jelas karena semua sifat ini adalah yang melekat pada diri setan. Berarti ketika manusia juga mempraktikkan sifat setan ini, mereka bersama sedang berpesta pora.

Ihwal lain pesta setan adalah ketika manusia ada yang ingin menjadi dukun dan mengamini apa yang diucapkan dukun. Diriwayatkan oleh al-Bazzar dari ‘Imron bin Hushoin, “Bukan termasuk golongan kami, siapa saja yang mendatangi tukang ramal atau membenarkan ucapannya, atau siapa saja yang melakukan perbuatan sihir atau membenarkannya.”

Terakhir, puncak kegembiraan setan dengan tingkat pesta yang luar biasa adalah manusia mati dalam keadaan maksiat, bahkan mati dalam kafir. "Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka dilaknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya." (QS [2]:161). "Ya Allah lindungi kami dari nafsu maksiat dan godaan setan yang terkutuk.

postingan perdana

alhamdulillah setelah sekian lama..akhirnya bisa buat blog juga... insyallah buat kedepannya blog cahaya ilahi ini akan memuat hal yang bermanfaat...semoga bisa jadi ladang amal buat kita semua....